Saturday, March 22, 2014

komunikasi bisnis



KESALAHPAHAMAN  DALAM  KOMUNIKASI

         1.         Masalah dalam Mengembangkan pesan
Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah saat merumuskan pesan tersebut. saat merumuskan pesan dapat timbul masalah-masalah yang disebabkan oleh munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau dengan orang yang akan menerima, adanya pertentangan emosi, atau adanya kesulitan dalam mengekpresikan ide atau gagasan.
Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, maka proses komunikasi akan dimulai dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan berkelanjutan atau terus-menerus.
         2.         Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Masalah yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah disampaikannya dua buah pesan yang mempunyai arti berlawanan, atau disampaikannya dua buah pesan secara bersamaan, sehingga muncul gangguan dalam arus komunikasi. Masalah serupa juga muncul, bila pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup panjang.  Orang terakhir yang menerima pesan mungkin hanya dapat menangkap sebagian kecil dari pesan atau bahkan pesan yg diterima bertentangan dengan pesan aslinya.
         3.         Masalah dalam Menerima Pesan
Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, penerimaan pesan juga tak luput dari masalah. Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
            Dalam beberapa kasus, gangguan yang muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan. Pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, dapat mengganggu penerimaan suatu pesan. Tetapi agaknya gangguan yang paling umum terjadi adalah kurangnya konsentrasi karena pikiran melayang memikirkan hal-hal lain diluar yang dibicarakan atau melamun.
         4.         Masalah dalam Menafsirkan Pesan
Contoh yang sederhana adalah apabila  ada dua orang yang berasal dari daerah dengan latar belakang budaya yang cirinya bertolak belakang, yang seorang berasal dari daerah berkebudayaan halus sedang yang lain berasal dari daerah yang cara bicaranya meledak-ledak, bercakap-cakap. Tentunya akan terjadi banyak kesalahpahaman di antara mereka yang diakibatkan oleh kesalahan dalam menafsirkan pesan.
·          Perbedaan latar belakang
Bila pengalaman hidup penerima secara mendasar berbeda dengan pengirim pesan, maka komunikasi menjadi semakin sulit. Perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial, kondisi ekonomi, latar belakang budaya, temperamen, kesehatan, kecantikan, popularitas, dan agama, dapat mengganggu proses komunikasi.
·          Perbedaan penafsiran kata
Masalah dalam memahami pesan sebenarnya terletak pada bahasa, yang menggunakan kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu kenyataan.
·          Perbedaan reaksi emosional
Suatu hal yang cukup menarik adalah seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi, bisa jadi membinggungkan bila diungkapkan dalam situasi yang berbeda. Hak ini tergantung pada hubungan emosional antara penerima dan pengirim pesan. Setiap pesan paling tidak mencakup dua hal: 1. Dalam arti isi (content) yang berkaitan dengan subjek suatu pesan; 2. Dalam arti hubungan (relationship), yang memberi sifat interaksi antara pengirim dan penerima suatu pesan. Komunikasi dapat terganggu bila penerima bereaksi secara negatif baik dalam arti “isi” maupun “hubungan”

Monday, March 10, 2014

komunikasi bisnis



Sekarang kita akan membahas tentang Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teory antropolongi, sebelum manusia mengunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal.
a.      Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan.
b.      Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang terhadap orang lain.
c.      Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak.
Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya. Lagi pula, komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal di dalam hal yang cukup mendasar.
            Komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian pesan. Pada komunikasi nonverbal pesan disampaikan secara spontan. Pada umumnya, sebelum menyampaikan sesuatu secara verbal, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan “tolong, bukakan pintu itu,” maka pada saat itu seseorang dengan sadar telah mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Tetapi, ketika seseorang berkomunikasi secara nonverbal, ia seringkali melakukan secara tidak sadar. Contohnya mengerutkan dahi/mengedipkan mata secara tidak sengaja/otomatis.

komunikasi bisnis



MEMAHAMI  KOMUNIKASI  BISNIS
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi dengan bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak kerja sama, membuat surat balasan/tanggapan, dan sejenisnya.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Saat ini kita akan membahas tentang komunikasi verbal.
Komunikasi Verbal
Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal (verbal communication)? Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan dan lisan. Mengirimkan sesuatu kepada seseorang, atau menelepon orang tua, teman, pacar, berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman, atau menggosip dengan tetangga sebelah, menonton televisi dan sejenisnya, merupakan contoh bentuk-bentuk komunikasi verbal.
Meskipun seseorang dapat mengungkapkan sesuatu secara nonverbal (tidak melalui tulisan atau lisan), ia tetap membutuhkan komunikasi verbal, misalnya bila hendak membahas kejadian masa lalu, ide. Hal-hal diatas tidak dapat diungkapkan secara sempurna dengan komunikasi nonverbal, tetapi dapat diungkapkan lewat kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato). Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa seeseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan. Untuk pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan tulisan dan ucapan. Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.