Monday, March 10, 2014

komunikasi bisnis



Sekarang kita akan membahas tentang Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teory antropolongi, sebelum manusia mengunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal.
a.      Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan.
b.      Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang terhadap orang lain.
c.      Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak.
Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya. Lagi pula, komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal di dalam hal yang cukup mendasar.
            Komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal penyampaian pesan. Pada komunikasi nonverbal pesan disampaikan secara spontan. Pada umumnya, sebelum menyampaikan sesuatu secara verbal, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Misalnya, ketika seseorang mengatakan “tolong, bukakan pintu itu,” maka pada saat itu seseorang dengan sadar telah mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Tetapi, ketika seseorang berkomunikasi secara nonverbal, ia seringkali melakukan secara tidak sadar. Contohnya mengerutkan dahi/mengedipkan mata secara tidak sengaja/otomatis.

1.           Pentingnya komunikasi Nonverbal
Meskipun komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur, namun komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi.
Apa kebaikan atau keunggulan dari komunikasi nonverbal? Salah satu kebaikan komunikasi nonverbal adalah reliabilitasnya, yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat dan sejenisnya. Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah pengendaliannya, sedangkan penggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh) ataupun ekspresi wajah cenderung lebih sulit mengendalikannya. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang spontanitas, tanpa pikir panjang. Anda mendengar berita menyenangkan, ekspresi wajah Anda cerah, bak tanpa beban. Namun, Anda mendengar berita yang menyusahkan tentang diri Anda, keluarga Anda, atau teman karib Anda, maka dengan cepat ekspresi wjah Anda tanpa ada yang menyuruh, spontan murung, lesu, lemah, tak bergairah seolah-olah hampa dunia ini.
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau menegaskan kejujuran si pembicara. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat verbal (seperti tulisan). Namun, seseorang tak dapat menutup-nutupi apa yang sedang terjadi pada dirinya melalui ekspresi wajahnya. Manakala wajahnya murung atau cemberut, maka seseorang akan dapat menduga bahwa dia sedang menghadapi suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga atau masalah tugas kantor, dan sejenisnya.
Komunikasi nonverbal juga penting artinya bagi orang lain, karena ia lebih efisien baik bagi pengirim maupun penerima pesan. Anda dapat menyampaikan suatu pesan nonverbal tanpa harus berfikir panjang, dan audience Anda dapat menangkap arti secara tak sadar. Coba Anda perhatikan para petugas sinoman di suatu acara resepsi. Para sinoman menggunakan bahasa isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh teman-temannya untuk mengkoordinasikan tempat-tempat mana yang sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan ataupun minuman. Contoh lain, ketika Anda memanggil teman Anda yang sedang asyik ngobrol dengan temannya di suatu tempat yang agak jauh, maka Anda dapat menggunakan isyarat nonverbal seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan Anda. Coba Anda kembangkan contoh-contoh lain yang sering Anda temui dalam pergaulan sehari-hari di tempat kerja Anda.
2.           Tujuan komunikasi Nonverbal
Meskipun komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri, namun ia seringkali berkaitan erat dengan ucapan (lisan). Dalam artian bahwa sering terjadi penggabungan antara komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu situasi tertentu. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan membawa sebagian dari suatu pesan. Sedangkan bagian yang lain adalah sinyal-sinyal nonverbal. Apabila Anda mengamati acara "Dunia Dalam Berita" di TVRI, Anda akan dapat memperhatikan kombinasi komunikasi baik itu verbal maupun nonverbal. Coba Anda perhatikan!
Menurut John V. Thil tujuan komunikasi nonverbal antara lain:

  • Untuk menyediakan / memberikan informasi
  • Untuk mengatur alur suatu percakapan.
  • Untuk mengekspresikan emosi. 
  •  Untuk memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal. 
  •  Untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
  •  Untuk mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajar seseorang untuk memperlancar permainan golf.

Bagaimana relevansi komunikasi nonverbal dalam dunia bisnis? Komunikasi nonverbal juga mempunyai peranan yang penting dalam dunia bisnis. Ia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika seseorang dapat belajar mengelola kesan yang telah dibuat dengan bahasa isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, maka seseorang akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnisnya kepada para bawahannya, pada saat kapan suatu pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan, dan kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan           
Lebih lanjut, jika seseorang dapat belajar membaca pesan-pesan nonverbal yang disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud maupun sikap mereka secara lebih akurat dan lebih tepat. Apabila Anda berurusan dengan para karyawan, klien, ataupun para konsumen, coba perhatikanlah secara seksama pesan-pesan yang mereka sampaikan. Apabila sikap karyawan Anda menunjukkan gejala-gejala kurang atau menurun semangat kerjanya, sering melakukan mogok kerja, mogok makan, maka apa dan bagaimana langkah-langkah yang perlu Anda lakukan? Contoh-contoh tersebut menggambarkan betapa pentingnya seorang pemimpin harus peka terhadap sikap atau perilaku yang ditunjukkan oleh bawahannya.
Referensi :     Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, Erlangga
                        http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm

No comments:

Post a Comment