MEMAHAMI
KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi bisnis. Seorang pimpinan secara rutin harus berkomunikasi
dengan bawahannya untuk meminta mereka membuat surat pesanan barang, menjawab
atau membuat surat aduan, membuat surat edaran umum, membuat surat kontrak
kerja sama, membuat surat balasan/tanggapan, dan sejenisnya.
Komunikasi bisnis
adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam
bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Saat ini kita
akan membahas tentang komunikasi verbal.
Komunikasi Verbal
Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal (verbal communication)? Komunikasi
verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada
pihak lain melalui tulisan dan lisan. Mengirimkan sesuatu kepada seseorang,
atau menelepon orang tua, teman, pacar, berbincang-bincang atau mengobrol
dengan teman, atau menggosip dengan tetangga sebelah, menonton televisi dan
sejenisnya, merupakan contoh bentuk-bentuk komunikasi verbal.
Meskipun seseorang dapat mengungkapkan sesuatu secara nonverbal
(tidak melalui tulisan atau lisan), ia tetap membutuhkan komunikasi verbal,
misalnya bila hendak membahas kejadian masa lalu, ide. Hal-hal diatas tidak
dapat diungkapkan secara sempurna dengan komunikasi nonverbal, tetapi dapat
diungkapkan lewat kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik
dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato). Melalui komunikasi lisan atau
tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan pembicara atau
penulis. Penyampaian suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu
harapan bahwa seeseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan
dikatakan. Untuk pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan tulisan dan ucapan.
Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan pendengaran
dan bacaan.
Pada umumnya, untuk mengirim pesan-pesan bisnis, orang lebih senang
berbicara daripada menulis. Alasannya, karena lebih praktis. Penyampaian pesan
bisnis dengan tulisan relatif jarang, karena tidak semua hal bisa disampaikan
secara lisan.
Pesan yang sangat penting dan kompleks, lebih tepat disampaikan
dengan menggunakan tulisan. Adapun bentuk-bentuk tulisan bisnis mencakup antara
lain surat, memo, laporan.
2.
Mendengarkan dan Membaca
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang
yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperolah atau
mendapatkan informasi daripada menyampaikannya. Untuk melakukan hal tersebut,
mereka memerlukan keterampilan mendengar dan membaca.
Sayangnya, kebanyakan orang dalam dunia bisnis memiliki kemampuan
mendengar yang kurang baik. Sebagai contoh yang sederhana, ketika mendengar
suatu percakapan, katakanlah sepuluh menit, informasi yang tertinggal dalam
pikiran mungkin hanya setengah dari yang diucapkan. Beberapa hari kemudian,
pesan yang masih dapat diingat mungkin tinggal seperempatnya. begitu pula
halnya dengan mahasiswa. Tatkala mengikuti kuliah, pada hari pertama mungkin
banyak hal yang didapatkan, dipahami, dan dimengerti. Namun, pada hari-hari
berikutnya materi yang masih dapat diingat, dipahami, dan dimengerti sudah
banyak berkurang.
Dalam kaitannya dengan keterampilan membaca, seseorang sering
mengalami kesulitan memahami pesan-pesan penting dari suatu bacaan. Hasil studi
yang dilakukan oleh Irwin Ross pada tahun 1986 menunjukkan bahwa di Amerika
Serikat kira-kira 38 persen orang dewasa mengalami kesulitan untuk memahami
iklan di surat kabar-surat kabar..
Meskipun mendengar dan
membaca adalah hal yang berbeda, keduanya memerlukan pendekatan serupa. Langkah
pertama adalah mencatat informasi, yang berarti seseorang harus memusatkan
perhatian pada pembicaraan yang tengah berlangsung/bahan yang sedang dibacanya.
Setelah dapat
menangkap inti pembicaraan/bacaan, langkah selanjutnya adalah menafsirkan dan
menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian terpenting dari proses
mendengar.
Sambil melakukan
penyaringan suatu informasi, seseorang harus dapat memutuskan mana informasi
yang penting dan mana yang tidak penting. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan
adalah mencari ide pokok (main idea) dan ide-ide pendukung (supporting idea)
secara rinci. Jadi, untuk dapat menyerap informasi dengan baik seseorang harus
dapat berkonsentrasi, pada apa yang sedang dibaca/didengar. Pekerjaan tersebut
tentu saja bukan tugas yang mudah, karena perlu suatu tindakan yang berulang-ulang,
tidak sekali jadi!
Referensi : Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, Erlangga
No comments:
Post a Comment