Melatih Anak-Anak Berkomunikasi Dengan Efektif
Setiap
orang tua pasti ingin anaknya menjadi orang yang menyenangkan dan memiliki
kepribadian yang ramah dalam hidup mereka. Komunikasi yang lebih baik dan
efektif akan membuat anak-anak manis santun, ramah, berbudaya dan
dinamis.
Ada
anak yang merasa canggung atau malu, ketika berbicara di depan umum, karena
suasana ketidakpastian dalam mengekspresikan perasaan
mereka. Ketidakpastian yang dirasakan bisa timbul, karena sebagian besar
anak tidak mengembangkan seni komunikasi lisan pada usia dini. Oleh karena
itu, ada kebutuhan mendesak bagi kita untuk mengajar anak-anak bagaimana
berkomunikasi dengan cara yang mudah dan efektif yang pada akhirnya akan
menuntun mereka kepada keberhasilan pribadi dan profesional.
Komunikasi
adalah proses ganda, dimana dalam berinteraksi apa yang kita bicarakan dan
ucapkan, akan memiliki pengaruh baik pada kita maupun orang yang kita ajak
bicara. Jika anak-anak berbicara sesuatu yang positif dan mendorong orang
lain, mereka akan mendapatkan sesuatu yang positif sebagai balasannya.
Ini berarti bahwa kita mendapatkan kembali apa yang kita ucapkan atau
bicarakan; kata-kata buruk, bicara yang tidak benar atau kasar akan memantul
kembali pada kita.
Anak
belajar berkomunikasi adalah dengan menirukan bagaimana orang lain berbicara
dan berinteraksi. Anak-anak selalu mengamati bagaimana orang tua mereka,
saudara-saudarinya, keluarga atau lingkungannya berbicara dan
berkomunikasi. Dalam banyak kasus, seni komunikasi datang secara alami
kepada anak-anak Anda dengan proses pengulangan.
Dengarkan Anak-Anak
- Mendengarkan adalah bagian penting dalam berkomunikasi.
Sementara anak-anak memiliki masalah dan kekhawatiran mereka sendiri.
Jika mereka juga memiliki kebiasaan menceritakan tanpa henti masalah mereka,
maka sangat penting untuk mendengarkan mereka, sehingga mereka akan didorong
untuk membuka pikiran mereka. Anak-anak akan memiliki banyak hal yang
perlu dibicarakan dan mereka membutuhkan seseorang yang dapat mendengarkan
pikiran mereka dan memecahkan masalah mereka.
Banyak
orangtua hanya gagal untuk mendengarkan anak-anaknya. Sebaliknya, mereka malah
mencoba mengendalikan anak-anak dengan memberitahu mereka apa yang harus mereka
lakukan. Padahal dengan mendengarkan mereka secara aktif dan terus
menerus justru akan membantu meningkatkan hubungan orang tua dengan anak-anak,
dan orang tua pun juga bisa banyak belajar melalui mereka dan memahami
mereka. Orang tua justru perlu untuk mendorong anak untuk berbicara dan
mengekspresikan pendapat mereka. Biarkan mereka mengetahui pentingnya
mendengarkan orang lain terlebih dahulu sebelum berbicara dengan mereka.
Dalam
mengajarkan seni komunikasi yang efektif kepada anak, dapat dilakukan dengan
jenis kegiatan apapun asalkan kegiatan tersebut mendorong anak-anak untuk
berbicara dan mendengarkan. Selain itu anak-anak juga dapat terdorong
untuk berbicara dengan orang lain. Kegiatan itu bisa berupa cerita/story
telling, menelpon seseorang, meminta menceritakan kembali dengan kata-katanya
sendiri, dan lain sebagainya.
Dalam
kegiatan tersebut, orang tua dapat mengajarkan anak bagaimana komunikasi aktif
dan bermakna terjadi antara dua orang, dasar-dasar berkomunikasi serta melatih
bagaimana bersikap sopan pada waktu berbicara dengan orang lain.
Gunakan Kata-Kata Positif dan Mendorong – Dengan perhatian
positif dari orang tuanya,
anak-anak
selalu melakukan sesuatu dengan baik. Anak-anak menginginkan cinta dan
kasih sayang tak terbatas dari orang tuanya. Oleh karena itu orang tua
seharusnya menghindari menggunakan kata-kata negatif yang akan membuat mereka
pun jadi berpikiran negatif. Sebaliknya, jika anak-anak melakukan sesuatu
yang baik, orang tua harus melengkapi mereka dengan kata-kata yang baik
pula.
Pada
point ini tidaklah mudah, orang tua pun memerlukan latihan. Bagian terpenting
dari latihan tersebut adalah untuk membiarkan anak-anak Anda tahu bahwa memuji
atau mengucapkan kata-kata yang baik selalu lebih baik bagi
mereka. Anak-anak pun pada akhirnya dapat memahami bahwa mengucapkan
kata-kata yang baik kepada orang lain akan menciptakan hubungan yang harmonis
pribadi. Beberapa kata pujian atau kata positif yang bisa diterapkan
antara lain: Bagus, Hebat,
Menakjubkan, Aku sangat bangga padamu, Aku senang kamu melakukannya, Itu
benar-benar baik, Itu ide bagus, Kau jenius, Aku sayang padamu dan kata baik
lainnya.
Pentingnya Komunikasi Keterampilan Non-Verbal
- keterampilan non-verbal adalah sama
pentingnya dengan kemampuan verbal, karena orang selalu menggunakan ekspresi
non-verbal untuk menyampaikan ide-ide mereka dan ekspresi. Bahasa tubuh
bisa membantu orang dalam percakapan tanpa kata-kata dengan orang lain.
Percakapan tersebut dapat terjadi diantara dua orang yang berbeda budaya atau
bahasa. Oleh sebab itu anak perlu untuk mempelajari arti ekspresi wajah,
gerakan tubuh mulai dari kepala, mata, tangan dan lain sebagainya.
Mendorong Anak Berpidato
- Kelas di sekolah bukan tempat yang tepat untuk
belajar bagaimana berbicara, karena merupakan lingkungan yang terkendali,
dimana guru yang banyak berbicara. Umumnya anak-anak menjadi pendengar
pasif di kelas. Sementara itu, rumah bisa menjadi tempat di mana anak-anak
dapat belajar bagaimana berbicara. Doronglah anak agar bebas berbicara
dengan membiarkan mereka mengeluarkan pendapat mereka.
Seringkali
anak-anak merasa malu dan menarik diri, ketika berbicara dengan guru dan
teman-teman. Kadang-kadang, mereka bahkan mengalami masalah harga
diri. Orang tua perlu mendorong anak-anak mereka untuk meruntuhkan
hambatan tersebut. Orang tua juga harus memainkan peran aktif untuk
membantu anak-anak mereka belajar dan menguasai seni komunikasi yang efektif.
http://anakbersinar.com/news/detail/id/131/Melatih-Anak-Anak-Berkomunikasi-Dengan-Efektif.html
No comments:
Post a Comment